Tatkala sebagian besar sektor industri kita terpuruk akibat gejolak ekonomi, ternyata media cetak baru malah bermunculan. Sejak terjadinya krisis ekonomi pertengahan tahun 1997, media cetak sebenarnya sudah goyah akibat melonjaknya biaya produksi. Sebagian besar media cetak mengurangi jumlah halaman dan karyawan. Bahkan, ada yang memperkecil ukuran halamannya. Kendati kondisi ekonomi belum menunjukan perbaikan yang berarti, belakangan ini jumlah media cetak meningkat drastis. Ini merupakan gejala yang menarik. Jumlah penerbitan dalam laporan ini adalah yang memiliki SIUPP (Surat Ijin Uasaha Penerbitan Pers).