Detail Cantuman
Advanced SearchEkses implementasi otonomi daerah pada ekonomi bis
Otonomi daerah (Otda) sudah dicanangkan bahkan sudah mulai bergulir. Namun era implementasi Otda seolah dianggap oleh sementara kalangan Pemerintah Daerah(Pemda) sebagai era kebebasan seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) semaksimal mungkin, tanpa mempedulikan implikasinya pada kelancaran dan kelangsungan ekonomi bisnis. Dibenak sebagian aparat Pemda sepertinya berkembang pemikiran sempit :"autonomy is automoney" Kecenderungan kearah ini tampak dengan munculnya berbagai pajak, pungutan, retribusi yang memberatkan dunia usaha, yang dapat menambah biaya pemasaran/ongkos distribusi, meningkatkan harga jual produk dan pada gilirannya menurunkan daya saing ekspor non migas.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | : ., |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa | |
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain