Sejak awal dekade 1990-an pemimpin negara pada saat itu menganggap globalisasi merupakan proses integrasi ekonomi internasional yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dan harus dihadapi, siap atau tidak siap. Ternyata globalisasi tersebut mampu menjatuhkan pemimpin negara pada saat itu melalui krisis ekonomi Asia pada tahun 1998. Sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang sengit antar pakar ekonomi, apakah globalisasi memberikan keuntungan atau kerugian bagi Indonesia. Tekanan untuk menahan percepatan globlisasi ekonomi di beberapa negara sebagai kelompok penentang globalisasi mulai marak terutama sejak terjadinya krisis ekonomi di Asia dan Amerika Latin. Kondisi ekonomi global yang cenderung memburuk tahun 2001, akan terus menghantui pemikiran bahwa kondisi ekonomi Indonesia belum bisa pulih dengan segera, terlepas dari suhu politik dalam negeri yang memanas belakangan ini.