Detail Cantuman
Advanced SearchKapitalisme dan sketsa bangunan ekonomi Indonesia
Sepuluh tahun terakhir, keseimbangan sistem perekonomian global terguncang oleh beberapa kali ledakan. Tahun 1994, Meksiko menderita krisis nilai tukar yang dikenal dengan istilah tequilla effect. Tiga tahun kemudian, Asia Tenggara terlanda badai serupa. Tahun 1998, Rusia mendevaluasikan kurs mata uang rubel. Setahun berikutnya, Brasil juga harus mendevaluasi mata uangnya menyusul krisis likuiditas yang melanda negeri itu. Yang dapat kita garis bawahi adalah fenomena lingkaran setan krisis. Krisis di satu negara bisa terpicu oleh krisis finansial global(faktor eksternal) yang potensial untuk menjadi pemicu krisis lanjutan dalam taraf regional maupun global. Dengan demikian, sirkulasi krisis sudah benar-benar sempurna membentuk lingkaran setan yang memepertaruhkan nasib miliaran jiwa manusia. Ironisnya, lingkaran setan badai krisis tersebut berjalan mengikuti aliran kapital global. George Soros pernah merasa pesimis terhadap masa depan kapitalisme global. Dalam pidatonya di depan Komite Pelayanan Perbankan dan Keuangan Majelis Rendah AS di Washington, 15 September 1998, Soros mengungkapkan bahwa sistem kapitalisme global yang menciptakan kemakmuran di dunia terancam ambruk. Soros menekankan, merosotnya pasar saham AS hanya sebuah gejala dari masalah besar yang membuat ekonomi dunia sakit. Penyebab utama sakitnya perekonomian global adalah betapa liar dan anarkisnya aliran kapital global. Infrastruktur telekomunikasi memepercepat laju aliran itu untuk datang dan pergi. Padahal, makin cepat kapital datang atau pergi, semakin parah pula dampak disekuilibrium yang ditimbulkan.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | : ., |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa | |
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain