Detail Cantuman
Advanced SearchRestrukturisasi kredit bermasalah, ambiguitas BPPN
Beberapa waktu terakhir, BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) terlibat dalam beberapa kasus pengambilan keputusan yang kontroversial. Pertama, penjualan PT Indomobil Sukses Internasional yang diduga menyebabkan negara mengalami potential loss Rp.3,37 triliun. Sisi yang kontroversial dalam penjualan Indomobil adalah dugaan bahwa BPPN melanggar prosedur dan mengabaikan asas keterbukaan dalam tender. Diduga motifnya adalah untuk mempermudah pemilik lama Indomobil (Grup Salim) untuk mengusai kembali perusahaannya. Kedua, perpanjangan PKPS (Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham) dan keringanan bunga bagi konglomerat eks pemilik bank. Insetif ini, menurut Kwik Kian Gie berdasarkan data BPPN sendiri, berpotensi merugikan negara sebesar Rp 477 triliun. Perpanjangan PKPS dari 4 tahun menjadi 10 tahun, serta penyesuaian suku bunga menjadi minimal sembilan persen. Selama tahun 2001, suku bunga SBI satu bulan rata-rata 17 persen. Ketiga, penjualan saham BCA (Bank Central Asia) yang menimbulkan pro-kontra. Pihak yang pro menggangap penjualan BCA merupakan langkah strategis untuk menarik investor asing. Sedangkan mereka yang menentang divestasi BCA merasa bahwa transaksi ini hanya merugikan negara. Sebab profitabilitas BCA sebagian besar dikontribusi oleh pendapatan bunga obligasi rekapitulasi.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | : ., 25 Februari 2002 |
Deskripsi Fisik |
p. 1C-4C
|
Bahasa | |
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain