Grant Thornton Indonesia meneliti 250 perusahaan keluarga di Indonesia. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa sebagaian besar perusahaan keluarga bergerak di bidang perdagangan besar dan eceran (36%). Kemudian disusul manufactur dan distribusi (24%), jasa professional (14%), dua jenis bidang usaha (13%), pertanian dan perikanan (4%), konstruksi (3%), keuangan dan real estate serta transportasi (2%), hotel dan hiburan serta jasa preusan (1%). Penelitian menunjukkan bahwa 78% dari perusahaan keluarga Indonesia dipegang oleh pendirinya, sementara generasi kedua dan ketiga hanya 5% dan 2% saja. Sisanya 17% dipegang oleh bukan anggota keluarga. 4 kelemahan perusahaan keluarga Indonesia menurut penelitian adalah : financial structure, strategic planning, resiko bisnis dan succession planning.