No image available for this title

Politik editorial



Tajuk, pada dasarnya adalah roh bagi sebuah harian atau "atomisme" dari seluruh content surat kabar menurut perspektif redaksi untuk sebuah hari, sebuah tanggal. Pada tajuk itulah pandangan, pikiran, impresi dan kritisme redaksi pengelola harian terhadap beragam peristiwa dikonstruksi untuk menghasilkan sebuah titik pandang dan kemudian ditampilan ke tengah-tengah publik. Tapi apa beda tajuk harian dibandingkan dengan tajuk harian yang lain? Mengapakah dalam konteks Media Indonesia tajuk diberi nama "editorial"?

Kerisauan akan kondisi ruang publik di negeri ini dapat menjelaskan greget lyang menggerakkan penulisan tajuk Harian Umum Media Indonesia Indonesia yang diterbitkan sebagai buku ini. Soalnya, berakhirnya Orde Bary ternyata tidak mendatangkan reformasi. Tidak ada perubahan signifikan dalam landasan legalitas di ruang publik yang dapat dijadikan indikasi bagi azas keterbukaan informasi. Namun demikian, ada atau tiada landasan legalitas, profesi jurnalisme diharapkan dijalankan atas dasar otonomi dan independensi dalam memenuhi fungsi imperatif yang melekat dalam kehadirannya di tengah masyarakat.

Melalui penyikapan yang lugas dana tegas, sukses Editorial Media Indonesia dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia kini justru berada pada titik perbatasan yang sangat menentukan, yaitu sejauh mana Editorial benar-benar menjadi sebuah teks yang mengkondisikan munculnya apa yang disebut Paul Rocoer the hermeneutics of action. Sudah saatnya Editorial dengan tema demokrasi bekerja sebagai inspirasi besar bagi tegaknya demokrasi konstitusional di Indonesia, melalui aksi-aksi nyata.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
MPBH Pol
Penerbit LP3S : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xxxii, 302 p. : index ; 24 cm.
Bahasa
ISBN/ISSN
979-3330-02-3
Klasifikasi
MPBH
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this