Julius Tahija, seorang pelaku sejarah, sejak penjajahan Belanda, Jepang, sampai masa kemerdekaan. Beliau adalah sedikit dari teladan yang baik untuk dicontoh. Seorang pejuang, negarawan,businessman, dan pribadi yang layak menjadi guru imajiner kita. Turut berjuang di masa penjajahan, menjadi diplomat di masa perang kemerdekaan, dan menjadi satu-satunya pribumi yang menjadi executive tertinggi di Chevron setelah pada masa mengisi kemerdekaan.
Hal-hal yang membantu mengarahkan dalam memulai usaha:

1. Keadaan berubah, tetapi prinsip-prinsip tetap
Tindakan yang etis selalu menjadi dasar usaha yang baik. Kuncinya adalah bagaimana Anda menghadapi orang. Kalau keadaan berubah, bersikaplah luwes. Jangan menerka-nerka masa depan. Jangan lupa pada tujuan utama Anda.

2. Jangan mempermasalahkan siapa yang akan dapat nama
Ini berlaku untuk setiap tahap usaha Anda. Tidak banyak yang bisa dicapai kalau orang sibuk mengurusi siapa yang mendapat nama dari usaha Anda. Kuncinya adalah berpikir bersama, bukan sendiri-sendiri. Untuk ini diperlukan kerendahan hati. Kalau ada orang yang menganggap gagasan Anda sebagai gagasannya sendiri, biar saja. Malah, kalau bisa, usahakan agar mereka berpikir begitu. Kalau ada seorang pemilik toko yang merasa berjasa karena telah memberi tahu kepadaku bahwa jenis tekstil tertentu akan laris terjual, aku tidak pernah membantah.

3. Setiap keadaan menciptakan kesempatan yang baik
Di waktu depresi maupun di masa kemakmuran, perkirakan apa yang dibutuhkan orang. Ciptakan kemungkinan. Pakai imajinasi Anda. Temukan terobosan baru.

4. Usahakan selalu mendengar dan belajar
Masuklah dalam situasi-situasi yang memberi Anda pelatihan. Baca, lihat dan dengarkan. Banyak orang membuat kesalahan yang sama terus menerus. Pelajari kebudayaan lain dan cobalah merasa betah dan senang dengan berbagai kebudayaan itu. Bersikaplah santai dan menerima orang apa adanya.