Penelitian ini membahas tentang hubungan
komponen manajemen modal kerja perusahaan terhadap valuasi saham dan
profitabilitas. Adapun komponen dari manajemen modal kerja yang menjadi
variabel bebas yaitu terdiri dari CCC (Cash Conversion Cycle).CACLR
(Current Asset to Current Liability Ratio), CLTAR (Current Liability to
Total Asset Ratio), CATAR (Current Asset to Total Aset Ratio), dan DTAR
(Debt to Asset Ratio). Sementara itu variabel terikat dari penelitian
ini terdiri dari Tobin’s Q rasio mewakili valuasi saham, ROA (Return
on Asset) dan ROIC (Return on Investment Capital) digunakan untuk
pengukuran profitabilitas perusahaan. Untuk menganalisis hungan tersebut
digunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier berganda.
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang listing di
Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 dengan sampel sebanyak 40
perusahaan. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diketahui bahwa
beberapa komponen modal kerja memiliki keterkaitan dengan valuasi saham
dan juga profitabilitas perusahaan pada sektor usaha manufaktur yang
listing di Bursa Efek Indonesia periode penelitian. Hasil olahan
statistik menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di
Indonesia cenderung mengandalkan aset lancar perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dengan mengoptimalkan piutang-piutang jangka
pendek yang terdapat dalam aset lancar. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa rasio keuangan yang kecil dapat meningkatkan performa perusahaan.
Penelitian ini menyiratkan terjadinya kenaikan atau penurunan tingkat
utang perusahaan secara signifikan dapat memengaruhi performa
perusahaan, di mana dengan mereduksi jumlah utang usaha yang dimiliki
secara signifikan dapat menaikan jumlah ROA dan mereduksi angka
Tobin 's Q. Pembayaran utang usaha akan meningkatkan rasio
profitabilitas perusahaan, namun akan mengurangi nilai rasio Tobin 's Q
perusahaan.