Songket adalah pakaian khas tradisional dari Sumatera Selatan dimana
proses pembuatannya masih menggunakan cara sederhana. Demikian juga dari sisi produktivitas songket
masih dinilai rendah, yang bisa dilihat dari jumlah songket yang dihasilkan
masih cukup sedikit setiap bulannya, sekitar 20-40 buah kain per-pengrajin. kekhasaan dari daerah Palembang yang lekat dengan sejarah kesultanan Palembang yang tenar
dengan kejayaanya pun, mampu memberikan nilai lebih pada pemasaran songket khas
Palembang. Dalam konteks
usaha kain songket Zainal adalah usaha turun temurun yang sudah 4 (empat)
generasi yang dulu hanya usaha rumahan dengan sistem “door to door”, sekarang
berkembang menjadi terkenal di dalam negeri maupun diluar negeri. Sesuai latar belakang masalah penelitian, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah
: Bagaimana sejarah keberadaan kain songket khas Palembang?. Bagaimana strategi promosi yang telah dilakukan oleh PT. Zainal Songket dalam penjualan kain songket khas Palembang di dalam negeri dan luar
negeri?. Apa saja hambatan yang dialami oleh PT. Zainal
Songket dalam penjualan kain songket
khas Palembang di dalam
negeri dan luar negeri ?., Bagaimana strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh PT. Zainal Songket untuk meningkatkan penjualan kain songket
khas Palembang di dalam
negeri dan luar negeri ? dan Bagaimana cara pengelola PT. Zainal Songket untuk menguasai pasar dalam dan luar negeri dan meningkatkan penjualan kain songket khas Palembang ?. Terkaitan dengan metode penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan
latar (setting) penelitian ini yaitu strategi promosi kain songket khas
Palembang yang berhubungan dengan strategi promosi  yakni periklanan,
personal selling, sell promotion, dan publisitas. Mengacu pada paradigma penelitian ini, maka hakekat
penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yakni memberikan gambaran yang
sebenarnya yang terjadi di lapangan atau data empirik sesuai topik penelitian,
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini meliputi
bahwa Pertama, pemasaran sangat penting dalam
peningkatan penjualan kain songket Palembang, makanya PT. Zainal Songket  sudah layak memiliki strategi pemasaran
sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan kain songket Palembang.
Strategi promosi yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan
keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan
mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan
lingkungan makro perusahaan. Kedua, Zainal sepakat dengan pendapat
Kotler yang menyebutkan bahwa promosi yang harus dilakukan terdiri atas 5
(lima) cara komunikasi utama yaitu, periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan secara pribadi, dan pemasaran langsung.  Ketiga, strategi atau konsep AIDA yakni sebuah usaha promosi untuk memahami atau
menyadari sesuatu (aware) tentang kain songket Palembang, kemudian
memahami dan tertarik (interest) akan koleksi atau informasi tentang kain songket Palembang, lalu
menginginkan, ada hasrat (desire) untuk memiliki atau mengkoleksi kain
songket tersebut, dan setelah ada keinginan untuk mendapatkan koleksi tersebut,
maka konsumen dapat melakukan tindakan (action) dengan cara cara segera membeli kain songket yang diinginkan. Keempat, Zainal songket lebih mengandalkan sistem pemasaran bisnis
to bisnis antar daerah, seperti Bandung, Medan, Jakarta hingga mancanegara
dengan sistem promosi yang dibangun secara internal, dan jaranga melibatkan
kebijakan daerah lantaran masih sangat sulitnya melakukan itu. Berdasarkan beberapa
kesimpulan di atas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan
dengan baik strategi promosinya tentu akan siap bersaingnya dan akan
berusaha  untuk tetap maju dan berkembang
di tengah-tengah persaingannya.
Kata Kunci : strategi, promosi, kain songket khas Palembang