No image available for this title

STRATEGI SUPPLY CHAIN KOMODITAS KELAPA SAWIT BERBA



Indonesia adalah penghasil kelapa sawit terbesar di
dunia, jumlah produksi kelapa sawit di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Pada periode tahun 2012-2013 Indonesia berkontribusi
pasokan sebesar 29 juta ton, atau sama dengan 30% pasokan kelapa sawit dunia.


PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) adalah
salah satu pemain dalam proses supply chain kelapa sawit di Indonesia yang
memasarkan dan mendistribusikan seluruh hasil produksi kelapa sawit PT
Perkebunan Nusantara I-XIV. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1)Memberikan
gambaran proses supply chain kelapa sawit di KPBN; 2) Mendapatkan informasi
tentang persoalan dalam proses SCM dan merumuskan Critical Success Factor
(CSF); 3) Memberikan rekomendasi manajemen berupa strategi pengelolaan dan
program kerja yang harus dilakukan untuk memenuhi CSF tersebut; 4) Merumuskan
persoalan potensial dan membuat mitigasi resiko untuk strategi yang akan
dijalankan.

Metodologi penelitian ini dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan, yaitu: 1)
assesmen, di dalamnya dilakukan analisis eksternal dan internal perusahaan yang
menghasilkan CSF perusahaan; 2) analisis; yaitu mengukur pencapaian CSF di KPBN
dengan cara melihat beberapa aspek di perusahaan berupa langkah-langkah
inisiatif pengukuran kinerja (Wisner), ketersediaan informasi untuk mendukung
berjalannya Supply Chain Information System (Bowersox), serta keberadaan
faktor-faktor penghambat supply chain di perusahaan (Lambert) 3); rekomendasi,
berupa strategi program kerja prioritas berdasarkan bobot kesenjangan CSF yang
paling besar hingga terkecil.


Didapatkan CSF perusahaan adalah: 1) Kesesuaian
organisasi dan kompetensi SDM dengan tujuan strategis perusahaan (CSF-1); 2)
Ketersediaan dan keluasan jaringan fasilitas infrastruktur dan tranportasi (CSF-2);
3) Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan informasi di semua lini organisasi
termasuk pengukuran kinerja (CSF-3); 4) Perekrutan mitra kerja strategis yang
sesuai untuk menutupi kelemahan yang masih ada di dalam organisasi (CSF-4); 5)
Kualitas pelayanan pelanggan yang prima (CSF-5). Anlisis praktek supply chain
di KPBN didapatkan 3 CSF yang paling tinggi bobot kesenjangannya, yaitu, CSF-3
(51.87%), CSF-1 (32.20%), dan CSF-5 (13.17%). Berdasarkan besarnya bobot
kesenjangan CSF tersebut direkomendasikan strategi dan program kerja yang
kemudian dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) target waktu, yaitu jangka pendek (1
tahun); jangka menengah (1-3 tahun) dan ; jangka panjang (> 3 tahun). Untuk
mengurangi resiko atas  strategi dan
program kerja yang akan dijalankan, dibuat program mitigasi resiko berdasarkan
analisis persoalan potensialnya.

 


Kata Kunci : Supply Chain, Critical Success Factor, Indikator Pengukuran Kinerja,
Teknologi Informasi, Supply Chain Information System







Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit PPM School Of Management : Denpasar.,
Deskripsi Fisik
18., figs., tabs., refs.,
Bahasa
ISBN/ISSN
2086 - 0390
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this