Ekspansi perusahaan multinasional ke luar negeri terus
meningkat maka permintaan tenaga kerja ekspatriat pun semakin meningkat. Banyak
perusahaan multinasional yang telah mengirim para tenaga professional ke cabang
perusahaannya di luar negeri guna meningkatkan produktivitas perusahaan. Namun salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam penugasan Internasional adalah kemampuan melakukan adaptasi
budaya. Sebagian ekspatriat yang gagal (pulan lebih awal) karena tidak mampu
dalam menyesuaikan diri dengan perbedaan lingkungan baru. Demikian pula banyak ekspatriat
yang masih tetap bertahan dan bekerja di cabang perusahaan luar negeri. Sehubungan
dengan fenomena tersebut maka riset ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor apa yang mendukung para ekspatriat melakukan adaptasi, bagaimana
upaya para ekspatriat melakukan adaptasi budaya dan tahap-tahap adaptasi apa
saja yang dialami oleh ekspatriat dalam melakukan adaptasi.
Ekspatriat
yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari 27 orang dan berasal dari 11
negara yaitu Filipina,
Bangladesh, Thailand, Singapore, Jepan, Malaysia, India, Australia, Amerika
Serikat dan Vietnam.
Hasil
penelitian ini menemukan bahwa; ada empat faktor yang mendukung para ekspatriat
melakukan adaptasi terhadap general adjustment, work adjustment dan social
interaction adjustment diantaranya adalah faktor individual, job, organization
culture dan job
satisfaction.
Selain itu, para ekspatriat yang berada di Timor Leste mengalami tahapan
adaptasi yang berbeda dengan teori dan penelitian yang telah dikemukan oleh
Oberg., (1960); black et al, (1991); Hofstede, (1960, 1991); Lysguard, (1955);
Black & Mendenhall, (1990); Unsunier, (1998); Selmer, (1999); Kaye &
Taylor,(1997); Marx, (1999); Emyliana, (2009) bahwa, tahapan adaptasi yang dialami oleh ekspatriat
di Timor Leste dimulai dari tahap culture shock, mental
isolation, recovery dan adjustment.

 


Kata Kunci  :
Adaptasi, ekspatriat.