Konsep keadilan banyak diterapkan di
bidang sumber daya manusia (SDM) untuk mengukur kemampuan manajemen dalam
memberikan kesamaan perlakuan kepada karyawannya. Dalam perkembangannya konsep
keadilan tersebut juga bisa dikaitkan dengan faktor lain, misalnya kepuasan dan
loyalitas karyawan. Kesuksesan pengukuran di bidang SDM tersebut menginspirasi
peneliti pemasaran untuk menggunakan konsep dasar keadilan untuk diterapkan di
bidang pemasaran. Pilihan pada konteks tema ini sebagai salah satu pendekatan
untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Karena
itu, penerapan konsep keadilan ini sekaligus memberikan alternatif lain bahwa layanan
atau jasa tidak hanya dapat diukur dari penilaian kualitas layanan yang
diberikan oleh manajemen atau penyedia kepada pengguna layanan, tetapi juga
bisa diukur dari praktek atau teknis layanan tersebut disampaikan. Pengukuran
teknis layanan ini dapat dilakukan berdasarkan pada dimensi keadilan
(distributif, prosedural, dan interaksional) dalam rangka menilai kesamaan
perlakuan manajemen terhadap semua pelanggan layanan.

Penelitian ini mencoba melakukan konfirmasi
pengukuran tiga dimensi keadilan tersebut. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan indikator-indikator penelitian yang relevan dengan subyek
penelitian yang dipilih. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu
dasar penelitian yang perlu dipertimbangan pada penelitian sejenis atau sebagai
variabel anteseden pada penelitian yang melibatkan variabel yang lain.

Penelitian melibatkan anggota masyarakat
yang telah mengurus keperluannya di kantor-kantor di lingkungan Pemerintah
Daerah (Pemda) Kotamadia Yogyakarta. Mereka dipilih dengan teknik pengambilan
sampel convenience sampling, yaitu ketika masyarakat baru saja selesai menerima layanan dari
pegawai/kantor Pemda. Data yang berhasil dikumpulkan
dianalisis menggunakan pendekatan structural equation modelling (SEM) dan Program Pengolah Data AMOS serta
analisis faktor.

Hasil penelitian menunjukkan ada
keterkaitan antara dimensi keadilan distributif, prosedural, dan interaksional.
Keterkaitan antar dimensi tersebut masing-masing didukung oleh empat indikator
keadilan distibutif, tujuh indikator dimensi keadilan prosedural, dan enam
indikator dimensi keadilan interaksional.
Kata Kunci : keadilan, distributif,
prosedural, interaksional