Kementerian Perdagangan selama lima tahun sampai dengan 2019 menargetkan pertumbuhan ekspor ambisius sebesar 30%. Jika ekspor mengandalkan komoditas primer dan cara ekspor konvensional, target sulit dicapai. Ekspor komoditas primer sangat ditentukan perkembangan harga internasional, yang kini cenderung rendah. Ekspor secara tidak konvensional memerlukan strategi canggih. Persaingan ekspor kini tidak lagi semata produk atau jasa satu melawan yang lain, tetapi terjadi pada model bisnis yang dipakai eksportir. Strategi itu, seperti membuka perwakilan pemasaran dan gerai penjualan, mengakuisisi perusahaan lokal atau mendirikan perusahaan di negara tujuan atau negara hub pemasaran, serta memosisikan Indonesia dalam rantai produksi global.