Indonesia yang mempunyai hamparan luas daratan yang subur sangat baik untuk dikembangkan di sektor komoditi. Bukan saja komoditi perkebunan dan perikanan tetapi di bidang peternakan juga menyimpan banyak peluang. Bisa dimulai dari hulu hingga hilir rantai produksi sebuah peternakan. Semua menyimpan kesusahan dan kemudahan tersendiri serta keunikan untuk di geluti. Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi kini perkawinan silang pun dapat dilakukan dengan cara inseminasi yakni perkawinan dengan cara di suntikan sperma jantan kepada betina membuat ilmu peternakan kian di permudah untuk memperbanyak keturunan. Ilmu teknologi mempermudah untuk mendapatkan jumlah anak ayam atau biasa di sebut Day Old Chick (DOC). Kali ini penulis melihat peluang beserta kemajuan teknologi di bidang peternakan secara khusus di unggas dan lebih spesifik lagi di ayam kampung untuk di kembangkan sebagai mata pencaharian dan pelestarian serta memenuhi kebutuhan ayam kampung pedaging bagi pasar.
2
Pembesaran ayam kampung masih membuka peluang besar untuk di kembangkan karena permintaan yang kian hari kian meningkat. Selain itu keberadaan peternak ayam kampung yang biasanya berada diluar Jakarta memperpanjang waktu tempuh serta membuat biaya transportasi yang cukup mahal. Untuk menjawab peluang tersebut penulis meneleti bagaimana meningkatkan kinerja pada peternakan yang sebelumnya sudah di uji cobakan dalam inkubator selama 4 bulan.

Selama inkubator dijalankan berbagai kekurangan di catat dan dibenahi saat akan membuat proyeksi 3 tahun kedepan. Dengan harapan bisnis ternak ayam kampung ini dapat berjalan terus menerus dan mengalami perkembangan baik dari segi kapasitas maupun kualitasnya. Untuk itu skripsi ini diselesaikan dan di sajikan untuk keperluan referensi dalam menjalani bisnis ayam kampung.