Industri penerbangan LCC (Low Cost Carrier) merupakan salah satu industri yang diminati di Indonesia. Hal ini diantaranya dipengaruhi oleh tingginya jumlah penduduk di Indonesia, kondisi negara terkait yang terdiri dari sekitar 17 ribu pulau, serta pertumbuhan perekonomian khususnya masyarakat berekonomi menengah yang semakin tinggi. Walaupun demikian, setiap perusahaan yang bergerak di industri penerbangan khususnya LCC (salah satunya PT Citilink Indonesia) perlu untuk menerapkan suatu sistematisasi formulasi manajemen risiko, salah satunya berbasis ISO 31000. Penyebabnya adalah tingginya risiko pada industri penerbangan terutama terkait dengan keselamatan penumpang.Tujuan tesis ini adalah untuk menyusun rancangan Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi (MRKT) menurut ISO 31000 bagi PT Citilink Indonesia 2015-2017.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan acuan MRKT menurut ISO 31000. Metode yang digunakan diantaranya adalah studi literatur, analisis laporan keuangan perusahaan, benchmarking dengan perusahaan LCC regional dan wawancara dengan kepala divisi-divisi terpapar risiko di perusahaan. Selanjutnya, data-data yang diperoleh diolah berdasarkan paparan dalam ISO 31000 mengenai penyusunan rancangan MRKT pada suatu perusahaan.
Hasil dari penelitian ini ditemukan 52 kejadian risiko dengan 11 divisi pada perusahaan yang terpapar risiko-risiko terkait. Selain itu, penelitian ini pun menghasilkan pemetaan risiko-risiko pada perusahaan. Dalam rangka penanganan risiko-risiko yang telah dan akan terjadi pada perusahaan, penelitian ini pun menghasilkan suatu rancangan penerapan MRKTbagi perusahaan. Diharapkan rencana-rencana yang disajikan melalui penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan awal perusahaan dalam upaya untuk mengatasi serta memitigasi risiko-risiko pada perusahaan terkait.