Dengan pertumbuhan industri cat sebesar 8% tahun 2013-2014 di
Indonesia, PT Kansai Prakarsa Coatings (KPC), sebagai produsen cat dekoratif
bermerk Property, Splesh, EcoClean, dan Ftalit, sedang menghadapi berbagai
peluang dan tantangan untuk mencapai visinya berada di posisi Top 3 pada tahun
2017. Dari sisi end-user, hal
yang menjadi pertimbangan penting adalah ketersediaan produk cat di toko. Tetapi,
salah satu permasalahan KPC terletak pada ketersediaan produk sehingga manajemen
ingin menyempurnakan jaringan distribusinya. Tujuan tesis ini adalah memetakan
permasalahan distribusi KPC, mencari akarnya, kemudian merencanakan jaringan
distribusi yang baru untuk mendukung pencapaian visi tahun 2017.

Survei dalam rangka tesis ini menemukan bahwa prioritas pertimbangan end-user saat membeli cat meliputi
ketersediaan produk, ketersediaan variasi warna, daya tahan warna, keamanan
bagi kesehatan dan lingkungan, popularitas produk, dan rekomendasi yang
diberikan oleh profesional.

Dengan analisis current
reality tree dari theory
of constraint, disimpulkan bahwa akar permasalahan distribusi
KPC adalah kapasitas gudang terbatas, toko modern menetapkan surcharge yang tinggi untuk menerima
minimum order, persebaran agen kurang merata, toko berorientasi profit, tren pasar
cepat berubah, agen memiliki fungsi sama dengan cabang, kepentingan KPC, agen,
dan toko berbeda. Selanjutnya dengan proses hierarki analitik, dipilih 1 dari 3
rancangan jaringan distribusi untuk KPC, yakni The Kakkitekina Distribution.

Rancangan yang direkomendasikan untuk KPC adalah jaringan distribusi
yang mengalirkan produk dari pabrik KPC ke toko-toko tradisional dan modern
secara langsung. Konsekuensinya, KPC memerlukan banyak cabang baru sebagai
kantor pemasaran dan warehouse. Di samping itu, aliran informasi juga diintegrasikan dari kantor
pusat, cabang, hingga toko-toko untuk mempermudah kontrol ketersediaan produk.