Daihatsu
Xenia merupakan mobil berjenis Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) hasil
kolaborasi antara PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor. Sejak
diluncurkan pada tahun 2004, Daihatsu Xenia selalu menjadi kendaraan terlaris
kedua di segmen mobil LMPV Indonesia setelah ”saudara kembarnya” Toyota Avanza.


Namun,
memasuki tahun 2014, posisinya mulai tergusur oleh para pendatang baru yakni
Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio. Penjualan Daihatsu Xenia terus menurun.
Kondisi tersebut membawa dampak negatif bagi perusahaan. Apalagi mengingat
Daihatsu Xenia merupakan produk andalan perusahaan.

Manajemen
segera bertindak dengan membuat target baru yakni kembali menduduki posisi
kedua di segmen mobil LMPV dalam waktu tiga tahun ke depan. Untuk memenuhi
target tersebut, perlu dilakukan penyempurnaan model bisnis produk
bersangkutan.

Penelitian
ini bertujuan menyempurnakan model bisnis produk Daihatsu Xenia yang ada saat
ini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif.

Penyempurnaan
model bisnis dalam penelitian ini mengacu kepada konsep Business Model
Canvas dari Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Sementara itu, alat
analisis yang digunakan antara lain Analisis Lingkungan Makro PESTEL, Analisis
Industri (Porter’s Five Forces), Analisis Internal Fungsional, dan
Analisis SWOT.

Hasil analisis tersebut menjadi
dasar bagi penyempurnaan model bisnis produk Daihatsu Xenia. Dari situ kemudian
dikembangkan lagi program implementasinya selama tiga tahun (2015-2017) untuk
memperbaiki performance Daihatsu Xenia yang menurun tadi.