Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh Enterprise Risk Management (ERM)
terhadap kinerja keuangan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012– 2014,
dengan sampel 304 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik
non-probability sampling, khususnya judgement sampling, dengan kriteria
yaitu perusahaan yang terdaftar secara berkelanjutan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2014
dan memublikasikan dengan lengkap laporan keuangannya selama periode
tersebut. Model yang menjadi dasar penelitian ini adalah model
penelitian yang telah diterapkan oleh Nickmannesh, et al. (2013) dalam
penelitiannya pada 175 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Malaysia.
Dalam penelitian ini, indikator-indikator yang disebut sebagai variabel
independen terdiri dari jumlah dewan direksi, jumlah dewan direksi yang
independen, jumlah dewan direksi dengan latar belakang pendidikan
manajemen keuangan atau akuntansi, adanya komite manajemen risiko, dan
jumlah anggota komite manajemen risiko. Indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah return on assets (ROA),
sementara variabel kontrolnya adalah usia perusahaan, total aset, dan
jumlah anak perusahaan di luar negeri.  Hasil penelitian menunjukkan,
jumlah dewan direksi yang dimiliki perusahaan memiliki pengaruh yang
positif terhadap kinerja perusahaan. Jumlah dewan direksi independen
dimiliki perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja
perusahaan. Hal ini terjadi karena, direksi independen mengawasi
manajemen dengan lebih objektif serta memberikan opini yang objektif
kepada CEO dan manajemen. Sementara jumlah dewan direksi dengan latar
belakang pendidikan manajemen keuangan atau akuntansi tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil lain, adanya komite
manajemen resiko di dalam sebuah perusahaan memiliki pengaruh yang
negatif terhadap kinerja perusahaan. Sementara jumlah anggota komite
manajemen resiko juga memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja
perusahaan.