Semua pelaku usaha meyakini bahwa digitalisasi merupakan jalan lebar menuju Industri 4.0 dan Society 5.0. Namun, seperti teknologi pada umumnya, digital membawa sisi terang dan gelapnya sendiri. Keuntungan dari teknologi digital begitu nyata: kecepatan, efisiensi, dan keakuratan. Sisi gelapya juga begitu jelas: rentannya keamanan dan degradasi peran manusia. Maka, untuk mengoptimalkan keunggulan dan meminimalkan kerugian, perlu ada tata kelola dan manajemen risiko teknologi. Termasuk di dalamnya adalah manajemen risiko transformasi digital.

Pandemi Covid-19 telah mendorong adopsi massal transformasi digital oleh masyarakat. Kondisi ini memaksa semua organisasi mempercepat inisiatif transformasi digital, yang sebagian besar sedang berlangsung. Masyarakat sudah terbiasa bertransaksi menggunakan jaringan internet sehingga organisasi mana pun yang tidak bergegas melakukan digitalisasi, sudah pasti akan ketinggalan.