Salah satu tujuan buku ini adalah menguakkan dimensi struktural dari kekuatan modal dengan penekanan pada mobilitas modal (asing maupun domestik) lintas negara dalam hubungannya dengan negara. Winters memaparkan pola hubungan negara dan modal di Indonesia untuk kurun waktu 1965 hingga paruh pertama 1990-an.

Yang menarik dari buku ini justru pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab secara tuntas. Misalnya, bagaimana mobilitas modal diterjemahkan ke dalam kekuasaan. Selanjutnya, seberapa jauh kekuatan modal mampu berperan pada tingkat global dan bagaimana peran mereka di tengah era globalisasi ini. Lalu, perlukah suatu pengaturan di tingkat global terhadap mereka -- setidaknya untuk meredam dampak negatif dari mobilitas modal lintas negara yang sudah tak terbendung -- atau bahkan suatu arsitektur bagu (baru/baku) bagi sistem keuangan internasional? Persoalan-persoalan tersebut tampaknya semakin relevan takala dewasa ini umat manusia dihadapkan pada kenyataan lalu lintas keuangan global yang kian brutal.